Anda pasti setiap hari berhadapan dengan data. Secara default data anda yang berupa file digital di tempatkan pada harddisk local komputer atau di file server. Proses setiap saat pada file adalah membuka file, edit, save, copy dan delete. Karena aktivitas ini dilakukan setiap saat maka akan timbul juga masalah jika anda sudah melakukan editing file dan save tetapi salah, atau tidak sengaja membuang file dengan delete. Dan yang lebih extrim lagi harddisk anda rusak! terus bagaimana? boleh cari saya untuk recovery data...tapi mahal ya... hitungannya perkilobyte
Untuk prevention karena masalah diatas mungkin menimpah kita maka kita harus siap dengan Data backup system. Dalam bahasan kali ini lebih kita titik beratkan pada keperluan office yang critical, bagi anda yang ingin mengimplementasikan di rumah tidak ada salahnya, hanya harus siap dengan dana yang cukup besar.
Berbagai technology backup sudah di release untuk keperluan prevention ini, saya membaginya dalam online backup dan offline backup.
ONLINE BACKUP
Online backup saya maksudkan adalah backup yang dilakukan secara realtime yang biasanya disebut Redundant System, yaitu melakukan penggandaan file atau membagi parity file ke beberapa harddisk. Online backup ini menggunakan technology RAID ( pada harddisk) dan Clustering (mengabungkan CPU, ). Tentunya dengan menggabungkan kedua technology ini adalah yang terbaik, hanya saja pada clustring system agak sulit dilakukan dan membutuhkan keahlian khusus dan biaya yang besar untuk lisensi dan hardware. Pada system RAID anda akan mengenal beberapa macam RAID system, yaitu RAID 0, RAID1, RAID3, RAID4, RAID5, RAID6, RAID1+0 (RAID10). Untuk fitur backup system hanya terdapat pada RAID0, RAID5, RAID6, RAID10. Untuk detail mengenai fitur RAID ini silahkan anda baca pada fitur RAID.
RAID dapat dibagi lagi dalam 2 yaitu Hardware RAID dan software RAID, Untuk fitur Hardware RAID, motherboard server anda harus mendukung PCI64bit (socketnya lebih panjang 2x dari PCI biasa, bukan PCI-X ya) dan tentunya RAID Card dan harddisk. Unntuk Software RAID secara standard didukung oleh OS seperti Windows2000 server, Windows2003Server, Windows2008server dan linux.
RAID0 lebih kita kenal sebagai Mirorring yang artinya dua buah harddisk (atau volume) dimirror sehingga system CPU melakukan dua kali pekerjaan yaitu menulis pada harddisk pertama dan kedua. Data harddisk pertama akan sama dengan data harddisk 2, satu harddisk sebagai master (aktif dan satu harddisk lagi sebagai slave). Jika terjadi kerusakan pada salah satu harddisk maka harddisk yang lain dapat anda pakai sebagai penggantinya. Anda cukup shutdown dan mengantikannya dengan harddisk baru. Kelemahan system ini yaitu akan terjadi downtime sesaat dan system akan terasa lebih lambat karena CPU melakukan dua kali pekerjaan. RAID ini banyak diterapkan pada sysem biasa yang menggunakan harddisk IDE walaupun dapat juga dilakukan pada harddisk SATA atau SCSI.
RAID system yang paling banyak dipakai adalah RAID5 dan RAID6, cara kerja kerja RAID5 dan RAID6 sama yaitu melakukan pembagian file parity ke beberapa harddisk. Minimum harddisk yang diperlukan dengan system ini adalah 3 buah. Anda dapat menambah jumlah harddisk menjadi 5 unit, 7 unit atau 32 unit ( jika cpu anda muat). Kekurangan system ini yaitu anda seakan akan kehilangan 20% dari total harddisk anda karena memang dialokasikan untuk parity file. Jika anda mempunyai 3 unit harddisk 73Gb, maka system hanya menampilkan 140Gb yang seharusnya 210Gb. Pada prosesnya RAID5 dan RAID6 akan menggabungkan 3 buah harddisk ini dalam 1 volume, jadi di system windows hanya akan mengenai 1 buah harddisk sebesar 140Gb. Kelebihan dari system ini yaitu apabila ada salah satu harddisk (mana saja dari 3) yang rusak maka anda hanya perlu melepas satu buah harddisk tanpa mematian system, anda hanya perlu membeli harddisk baru yang plug lagi pada system yang sedang berjalan, RAID akan melakukan partisi, format dan copy file dan parity lagi ke harddisk yang baru. Tetapi tentunya anda harus mempunyai system harddisk Hotplug yang biasanya hanya ada pada harddisk SCSI dan SAS.
Untuk perusahaan yang mempunyai database dan domain system mutlak membutuhkan fitur Online Backup ini untuk meminimize downtime akibat kerusakan hardware. Belilah Server Branded seperti HP, IBM, Dell yang mendukung fitur ini. Jika anda ingin merakit sendiri maka pilihlah motherboard server yang ok seperti Supermicro Server Board, Intel Server Board, Tyan, ASUS dan lainnya yang mendukung SAS atapun SCSI RAID. Jika tidak ingin memakai RAID on motherboard maka anda dapat memilih PCI 64bit ADAPTEC RAID Card www.adaptec.com , LSI www.lsi.com , ATTO www.attoteh.com
OFFLINE BACKUP
Offline backup disini saya maksudkan adalah rutinitas backup data yang dapat dilakukan setiap hari setelah office hour. Data dicopykan ke media storage external seperti harddisk USB atau Firewire ataupun NAS (Network Attached Storage). Backup secara offline dibutuhkan untuk menjamin kebutuhan data yang hilang atau dirubah secara tidak sengaja, dimana backup Online tidak dapat melakukan ini. Pada backup Online hanya dibackup hadwarenya saja dan data pada saat itu, jika anda mengalami kerusakan file ataupun salah edit, anda perlu melakukan Restore dari media backup Offline.
Backup menggunakan external storage haddisk USB banyak kekurangannya yaitu membutuhkan waktu yang sangat lama (USB pelan!), jika data yang akan dibackup sangat besar hal ini jadi sangat tidak effisien. Banyak juga teman-teman IT melakukan backup ini dengan bantuan software seperti Veritas Backup, yang mempunyai fitur membackup dengan metode differensial ataupun incremental. Dengan metode ini akan sangat membantu karena system dengan otomatis membackup hanya pada filebaru atau file yang mengalami perubahan. Sehingga idak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan backup
Solusi NAS lebih baik karena NAS biasanya adalah sebuah komputer terpusat yang mempunyai banyak harddisk (mendukung RAID) dan dapat membackup dengan cepat karena RAID system menulis langsung pada beberapa harddisk sekaligus. Data juga cepat ditransfer dari server dan PC melalui High Speed LAN. Anda dapat mencoba Freenas (www.freenas.org), dan yang cukup canggih lagi khusus untuk backup anda dapat menggunakan software linux embedded BackupRestore www.backup-restore.com
Solusi yang paling tepat untuk Offline Backup ini adalah dengan TAPE backup, dan sampai saat ini masih dipakai oleh perusahaan besar dan banking. Management Tape Backup sudah sudah sangat sempurna, Tape backup mendukung storage yang sangat besar, 1 Tape dapat memuat data hingga 1 Terabyte, menggunakan IO SCSI yang mempunyai kecepatan 160Mbps atau 320Mbps dan didukung oleh Softeware yang sudah cukup dewasa seperti yang paling terkenal ARCSERVE yang sampai saat tulisan saya buat kini sudah versi 12. Dengan Softeware ini dapat dibuat schedule backup setiap hari dengan metode full backup, differencial ataupun incremental. Anda hanya perlu mengganti tape setiap hari. Jika anda ingin penggantian Tape secara otomatis dapat memilih Tape Backup Jukebox Autoloader (Otomatis changing Tape). Tape backup yang dapat anda pakai adalah tanberg EXABYTE, IBM atau HP. Harga Tape Backup 400Gb native backup USD 2,500 sampai USD 3,000.
Untuk software anda dapat memilih ARCSERVER www.ca.com , yang sangat canggih dengan fitur online file backup dimana anda dapat membackup file yang sedang dibuka dan database yang sedang aktif. Harga ARCHSERVE USD 1,900 dan USD 1,100 untuk SQL backup. ARCSERVE juga mendukung Disaster Recovery, dimana anda dapat membackup total system Windows Server dan mengembalikan total system dan konfigurasi jika hardware mengalami kerusakan total. Tape backup hasil backup biasanya disimpan di tempat yang berbeda dengan server, bisanya ditukar dari kantor A ke B, dan dari B ke A misalnya. Ini untuk berjaga jaga jika terjadi force major misalnya kebakaran dan kebanjiran, juga kemalingan yang mengakibatkan data hilang total.
0 komentar:
Posting Komentar